6 Tips Menyimpan Sayuran di Kulkas Agar Awet dan Tidak Mudah Busuk

Menambahkan sayuran pada masakan tidak hanya dapat meningkatkan kelezatan rasanya, tetapi juga memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Bahkan Departemen Pertanian Amerika Serikat pun menyerankan Anda untuk mengkonsumsi tiga hingga lima porsi sayuran setiap harinya, yang berarti kulkas Anda harus selalu dipenuhi dengan sayuran. Namun, salah satu masalah yang harus Anda hadapi saat menyimpan sayuran adalah mereka terlalu cepat menjadi busuk dan layu.

Untungnya, dengan memahami teknik penyimpanan yang tepat, Anda dapat memastikan sayuran di kulkas tetap terjaga kualitas dan kesegarannya selama Anda membutuhkannya. Berikut ini adalah beberapa tips menyimpan sayuran di kulkas yang bisa Anda ikuti.

1. Simpan sayuran di kulkas selama 7 hingga 12 hari.

Setiap sayuran memiliki tingkat ketahanan yang berbeda antara satu sama lain. Mengetahui kapan waktunya sayuran akan layu atau membusuk dapat membantu Anda memastikan untuk menggunakannya sebelum menjadi tidak layak untuk dimakan. Ketika Anda membeli sayur di pasar atau supermarket, ingat berapa lama sayuran tersebut berada di kulkas Anda dan pastikan untuk mengkonsumsinya selama batas waktu yang dianjurkan.

2. Jangan mencampur jenis sayuran berbeda di tempat yang sama.

Jika Anda menyimpan sayuran dalam kantong atau wadah tertutup, disarankan untuk tidak mencampur jenis sayuran yang berbeda. Namun jika Anda tidak menggunakan kantong atau wadah, Anda bisa menyatukan sayuran yang serupa berdasarkan masing-masing jenisnya, misalnya seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, umbi-umbian, jamur, dan lain sebagainya.

3. Taruh sayur pada kompartemen khusus.

Biasanya kulkas Anda memiliki kompartemen khusus dengan tingkat kelembapan tinggi yang suhunya bisa diatur sesuai kebutuhan. Nah, sebagian besar sayuran sebaiknya ditaruh di dalam kompartemen ini untuk mengunci kelembapan serta mencegahnya menjadi lebih cepat busuk. Sementara kompartemen dengan tingkat kelembapan yang lebih rendah bisa Anda isi dengan buah-buahan, meskipun beberapa jenis sayuran tertentu seperti tomat, kentang, dan jagung dapat disimpan di sini.

4. Pisahkan sayuran hijau di wadah tertutup.

Tidak seperti jenis sayur lainnya, sayuran berwarna hijau seperti bayam dan selada lebih mudah layu, sehingga membutuhkan teknik penyimpanan khusus. Pertama-tama, Anda perlu mencucinya terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri atau kontaminan yang mungkin menempel pada sayur. Kemudian tiriskan sampai benar-benar kering, lalu bungkus menggunakan wadah tertutup sebelum dimasukkan ke dalam kulkas.

5. Jauhkan sayuran dari produk penghasil etilen.

Tahukah Anda, beberapa jenis buah-buahan seperti apel, alupkat, pisang, persik, pear, dan tomat memproduksi gas etilen yang dapat menyebabkan banyak sayuran lain menjadi lebih cepat rusak. Beberapa sayuran yang sangat peka terhadap gas ini di antaranya adalah asparagus, brokoli, mentimun, terong, selada, dan labu, sehingga Anda perlu menjaganya secara terpisah pada kompartemen khusus.

6. Pastikan sayur dalam keadaan bersih.

Tidak semua sayur yang dijual di pasar berada dalam kondisi bersih. Untuk itu, Anda mungkin perlu mencuci bersih setiap sayur sebelum disimpan di dalam kulkas untuk menghilangkan bakteri dan kotaminan lainnya yang masih menempel. Namun sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, pastikan semua sayur sudah benar-benar kering guna menghindari kelembapan berlebih yang dapat membuat sayur jadi mudah rusak.

Sayur adalah makanan bernutrisi tinggi yang dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bergizi. Namun semua manfaat dan kebaikan tersebut hanya bisa Anda dapatkan jika sayuran yang Anda konsumsi tetap segar. Oleh sebab itu, supaya sayuran di dalam kulkas bisa awet dalam waktu yang lama, pastikan Anda mengikuti teknik penyimpanan yang tepat seperti yang sudah disebutkan di atas.